Monday, September 3, 2018

Manfaat Meditasi

Meditasi ini dipercaya mampu membawa DELAPAN manfaat yg akan didapat pada diri Anda. Apa sajakah itu? Berikut ulasannya.

1. Meditasi mengurangi stres

Ketika seseorang mulai merasa tertekan atau stres, obat anti-kecemasan menjadi salah satu pilihan. Padahal, dengan melakukan meditasi, Anda dapat bertanggung jawab atas emosi yang dirasakan. Hal ini diungkapkan oleh peneliti dari Universitas Stanford, Emma Seppala.

"Studi menunjukkan meditasi dapat meningkatkan kemampuan untuk mengelola emosi di otak," ujar Seppala, mengutip dari Huffington Post.

2. Meditasi dapat meningkatkan konsentrasi

Salah satu manfaat dari meditasi yang bisa Anda rasakan dari meditasi adalah menjadi lebih mudah untuk berkonsentrasi. Seorang peserta pelatihan meditasi dari Indianapolis, Sara Robinson mengaku dirinya menjadi lebih fokus pada semua yang dilakukannya usai mengikuti latihan.

Terkait dengan hal tersebut, Seppala mengatakan ada penelitian yang mengaitkan meditasi dengan kemampuan otak yang dapat membuat seseorang menjadi lebih fokus. Hasil penelitian menunjukkan mereka yang melakukan meditasijustru memiliki kemampuan multitasking yang baik.

3. Meditasi dapat mendorong Anda untuk hidup sehat

Manfaat lainnya dari meditasi adalah mampu membuat Anda untuk hidup lebih sehat. Robinson mengaku dirinya kini lebih banyak mengonsumsi makanan sehat, serta berhenti mengonsumsi minuman beralkohol dan merokok.

Peserta latihan meditasi lainnya, Susan Braden mengungkapkan dirinya dapat menghentikan kecanduan kopi usai melakukannya. Kini, dia menggantikannya dengan minum teh.

4. Meditasi meningkatkan kesadaran diri

Bagi Anda yang merasa kesulitan untuk mengendalikan diri, sebaiknya berpikirlah untuk melakukan meditasi. Salah seorang warga Columbia, Zaccai Free, mengikuti pelatihan meditasi selama dua dekade. Sebelum melakukannya, Free adalah seorang pemarah yang sulit untuk mengendalikan dirinya.

Setelah mencoba untuk bermeditasi, Free dapat mengenali kemarahannya dan mampu untuk menyingkirkannya. Dia mengaku meditasi dapat membersihkan dan menenangkan pikirannya.

5. Meditasi mampu meningkatkan kebahagiaan

Jika Anda merasa hidup kurang membahagiakan, cobalah untuk melakukan meditasi. Direktur Promosi Penelitian dan Kesehatan Art of Living Foundation, Ronnie Newman, mengungkapkan meditasi dapat menjadi jalan pintas bagi Anda untuk mencapai kebahagiaan.

Newman menjelaskan sebuah studi yang menunjukkan sinyal pada sisi kiri korteks prefrontal di bagian otak dapat meningkat, di mana hal ini berperan besar dalam memunculkan emosi positif pada diri Anda.

6. Meditasi dapat meningkatkan penerimaan terhadap kondisi fisik
Ketika terserang penyakit, Anda sering tidak dapat menerima kenyataan akan situasi tersebut. Pengalaman ini dirasakan oleh Braden yang menderita gangguan pada sistem saraf pusat. Setelah melakukan meditasi, dia mengaku dapat menerima kenyataan dirinya menderita penyakit tersebut setelah melakukan meditasi.

7. Meditasi dapat memperlambat penuaan

Jika ingin awet muda, sebaiknya Anda dapat mulai untuk melakukan meditasi. Hal ini karena meditasi dipercaya dapat mengubah fisiologi otak untuk memperlambat penuaan. Hal ini diungkapkan oleh peneliti dari Universitas Harvard, Sara Lazar.

Rekan penelitian Lazar, Elizabeth Hoge mengatakan meditasi dapat mengurangi stres, dan hal tersebut mungkin berpengaruh pada kondisi fisik.

8. Meditasi dapat meningkatkan kardiovaskular dan kekebalan tubuh

Tak hanya bagi kesehatan mental, rupanya meditasi pun bermanfaat bagimu tubuh. Sebuah studi yang diterbitkan pada Jurnal mengenai pengobatan alternatif pada tahun 2008 menunjukkan sebanyak 40 dari 60 pasien tekanan darah tinggi berhenti mengonsumsi obat setelah melakukan meditasi.

Tak hanya itu, Robinson pun mengaku dirinya memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat usai melakukan meditasi. Dia mengatakan dirinya hampir tidak pernah mengalami sakit lagi.

Calon Meditator yg terhormat, mau tunggu apa lagi?
Sebelum terlambat dan masih ada kesempatan, jangan ditunda-tunda, jangan menunggu datangnya rintangan baru mau latihan.

Thursday, June 14, 2018

Hoki vs Karma

*"HOKI vs KARMA"*
*Oleh : YM. Bhikkhu Sri Pannavaro Mahathera*

Seringkali kita mendengar banyak orang mengatakan *“HOKI TE IT” ( Hoki nomor 1 )* saat mengkomentari keberhasilan seseorang.

Sebagai Buddhis yang mengerti tentang hukum karma bagaimana kita melihat dan menyikapi ungkapan seperti itu ?

Apa yang sering disebut *HOKI* dalam percakapan sehari-hari tidak lain adalah berbuahnya karma baik kita dalam kehidupan sekarang ini.

Kita menyakini bahwa hidup kita sekarang merupakan kehidupan yang ke sekian juta, bahkan ke sekian ratus juta atau malah lebih.

Tentu saja dalam kehidupan kita yang lampau tersebut, sudah begitu banyak perbuatan yang baik maupun yang buruk atau yang biasa kita sebut *KARMA BAIK* dan *KARMA BURUK*.

*KARMA merupakan perbuatan yang telah kita lakukan, dapat berupa perbuatan baik maupun buruk.*

Karma tersebut akan mendatangkan akibat buah *( VIPAKA )* yang bersesuaian dengan karma yang diperbuat.

Karma baik akan mengakibatkan Vipaka yang baik.
Karma Buruk akan menghasikan Vipaka buruk.

Dari sekian banyak karma yang ada, yang mana yang akan berbuah ?

Karma yang kita telah perbuat dapat dianalogikan sebagai sebuah biji.
Bagaimana biji ini dapat tumbuh dan menghasilkan buah tergantung dimana biji tersebut ditaruh.

Perbuatan menaruh biji tersebut dianalogikan sebagai perbuatan ( karma ) yang kita lakukan sekarang *karma* kehidupan kita sekarang.

Kalau kita menaruh biji tersebut diatas meja, apakah akan tumbuh ?
Artinya apa yang kita lakukan sekarang tidak mendukung untuk biji tersebut tumbuh dan berbuah.

Hal itulah yang bisa menjelaskan mengapa agar *Karma Baik* kita bisa berbuah dalam kehidupan ini maka kita harus menciptakan kondisi yang sesuai agar biji karma baik tersebut dapat berbuah.

*Apa yang mengkondisikan karma baik kita untuk berbuah ?*

Tidak lain dan tidak bukan adalah perbuatan baik yang kita perbuat dalam kehidupan sekarang ini.

Jadi kita menciptakan *HOKI* kita dengan berbuat banyak kebaikan serta usaha yang mendukung agar karma baik kita berbuah.

Dengan belajar yang giat kita mengkondisikan *“HOKI”* kita berupa kelulusan atau nilai yang baik untuk berbuah.

Dengan berusaha/bekerja yang tekun, sungguh-sungguh, jujur, maka kita mengkondisikan *"HOKI"* kita untuk berbuah menjadikan kita mempunyai uang.

Ada orang yang berkata, *dia tidak melakukan apa-apa, koq rejekinya melimpah ruah*.
Apa bukan Hokinya gede ?
Kata-kata ini umum kita dengar.

*Tidak mungkin dia tidak melakukan apa-apa.*

Yang ada adalah dia hanya melakukan *sedikit saja* namun sudah dapat mengkondisikan *karma baiknya* berbuah.
Ini hanya bisa terjadi jika bibit atau biji tersebut kwalitasnya super atau jumlahnya banyak sekali.

Dengan kata lain *timbunan  karma baiknya* banyak sekali dan *kwalitasnya super*, sehingga dengan perbuatan baik sedikit saja biji karma baik tersebut langsung berbuah.

Berbuat baik ( karma baik) tidak selalu harus dipikirkan sebagai sesuatu yang “wah” dan harus tepat sasaran.

Bagi sebagian orang, tersenyum, berkata-kata yang menyejukkan, memberikan nasihat yang berguna dan lain sebagainya sudah cukup untuk mengkondisikan timbunan *karma baik super* yang dimilikinya langsung berbuah asalkan percaya.

Namun bagi sebagian orang yang lain meskipun sudah jungkir balik membantu orang, membantu vihara dan berdana namun *“HOKI”* nya belum datang juga.

Artinya kondisi yang dia ciptakan dalam kehidupan ini belum cukup untuk biji karma baik yang dia miliki  untuk berbuah menjadi *“HOKI”* karena biji karma baik yang dia miliki rupanya hanya sedikit dan tidak berkwalitas karena orang ini masih mempunyai sifat kesombongan dan keegosian dan terlalu keras dengan hatinya selalu berbuat baik hanya mau menonjolkan namanya dan selalu berbuat baik tidak tepat dan menganggapnya dirinya paling pintar.

Apakah perbuatan baik dia saat ini yang ternyata tidak menghasilkan *“HOKI”* tersebut tidak berguna ?

*PASTI BERGUNA*, perbuatan baik itu berubah menjadi bibit karma baik yang berkwalitas super yang akan berbuah saat kondisinya tepat.

Kapan kondisi yang tepat tersebut ?

Kita tidak tahu. Buddha mengatakan bahwa salah satu hal yang tidak bisa diketahui prosesnya oleh orang awam adalah *Hukum Karma.*

Kita hanya mengetahui kaidahnya yaitu baik menghasilkan baik, buruk menghasilkan buruk.

*SELAMAT MENCIPTAKAN HOKI !* 😊

Saturday, March 17, 2018

Ciong, Hoki, Nasib dan Karma

"Ciong, Hoki, Nasib & Karma"

📿 CIONG
Apakah Ciong itu?
⏺Ciong berasal dari dialek Hokkian yang berarti tabrakan/bentrokan.
⏺Ciong adalah kondisi ketidakharmonisan.
⏺Dalam Dhamma, Ciong adalah Akusala (Kondisi Tidak Baik)

Lantas, bisakah Ciong di hindari?
⏺Dalam pandangan Dhamma, sebab masalah atau penderitaan adalah lepasnya pengendalian diri (Samvara).
⏺Ketika seseorang lepas kontrol atas pikiran, ucapan, dan perbuatan, maka otomatis Ciong akan menghampiri.
⏺Ketika hidup penuh pengendalian diri, otomatis Ciong pun ikut menjauh.

📿 HOKI
Apa yang dimaksud dengan hoki?
⏺Secara harafiah Hoki merupakan keberuntungan atau nasib baik.

⏺Dalam pengertian Dhamma, Hoki disebut sebagai Manggala atau berkah. Berkah tsb dapat berupa kesehatan, panjang usia, pekerjaan yang baik, dsb.

Karakteristik orang hoki/beruntung menurut penelitian dari The Telegraph (Koran Inggris) adalah sbb:
1. Selalu melihat peluang baik dan berinovasi dalam karya
2. Tepat dan cepat dalam mengambil keputusan
3. Menciptakan sugesti diri yang positif
4. Bersikap tabah ketika terjadi hal buruk
5. Menelaah segala hal secara rasional dan berhati-hati
6. Berani mencoba hal yang baru
7. Berfikir positif jika ada masalah.
Inilah yg disebut sebagai Fu (jimat) keberuntungan, sebab Keberuntungan tidak bisa di minta tapi di ciptakan.

Lalu, apa saja sih kunci keberuntungan yang bisa kita lakukan?
⏺Menurut Sang Buddha, ada 2 hal yang tidak boleh kita tunda, sekaligus menjadi kunci keberuntungan bagi kita, yakni: berbuat kebajikan dan berbakti kepada orang tua.

📿 NASIB
Apakah nasib itu?
⏺Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI) nasib adalah sesuatu yang sudah ditentukan oleh Tuhan atas diri seseorang.
⏺Dalam pengertian Dharma sebenernya tidak mengenal adanya Nasib, melainkan adanya Buah Karma (Vipaka).
⏺Nasib hanyalah sebuah kondisi kehidupan yang selalu berubah, bisa baik maupun buruk, semua hal tsb dipengaruhi oleh perbuatan, ucapan, dan pikiran.

Lantas, bisakah nasib berubah?
⏺Nasib adalah suatu kondisi kehidupan yang tak pasti, karena tak pasti berarti selalu berubah.
⏺Perubahan kondisi itulah yang membuat nasib itu bukan hal yang kekal. Setiap saat nasib manusia selalu berubah.

Apakah nasib sama dengan takdir?
⏺Tidak, Nasib = selalu berubah, sedangkan Takdir = tidak bisa diubah. Misal, orang tua kita, negara tempat lahir, saudara kandung, sakit, tua, dan mati.

📿 KARMA
⏺Karma adalah hukum perbuatan universal, berlaku dimana saja dan kapan saja.
⏺Perbuatan yang didasari oleh kehendak/niat. Ketika ada niat makan akan ada buah/akibat (Vipaka).

Apakah karma itu harus di bayar?
⏺Kesalahan umum kita adalah menganggap karma sebagai 'utang-piutang'.
Sehingga muncul istilah Bayar Karma.

Karma adalah hukum perbuatan dan dalam hukum tsb ada namanya sebab-akibat.

⏺Saat berbuat disebut Karma (membuat sebab) dan saat berbuah disebut Vipaka (menerima akibat).

Setelah mengetahui pengertian dari masing-masing hal tersebut.
Mari kita telaah hal apa saja yang membedakan Ciong, Hoki, Nasib, dan Karma.

➡Perbedaannya adalah pada CARA PANDANG seseorang dalam menyikapi kehidupannya.

Apabila dalam kehidupan banyak masalah, atau terjadi keributan dengan orang lain, maka sering kita mengatakan "INI LAGI CIONG"

Hoki itu muncul dari karma baik yang berbuah (Vipaka) karena manusia tak bisa menjelaskan sebab asal muasal keberuntungan tersebut maka ia akan mengatakan "HOKI"

Demikian pula ketika mengalami hal buruk dan tak dapat menjelaskan sumber keburukan tersebut maka seseorang akan mengatakan "WAH INI NASIB SIAL"

Ketika seseorang sedang beruntung, dia akan mengatakan "WAH INI HOKI, NASIB BAIK, KARMA BAIK"

Dan tatkala melihat orang lain susah/menderita, dan kita tidak mengetahui sebabnya maka kita akan mengatakan "ITU KARMAMU".

Jadi, kesimpulan dari materi hari ini adalah:
⏺Selama kebajikan selalu diperbuat, selama pengendalian diri dilaksanakan, setiap hari adalah HOKI, tiada CIONG, apalagi NASIB SIAL

⏺Hal apapun yang terjadi dalam hidup, semuanya adalah baik, sekalipun itu menyakitkan. Ibarat, seperti sebuah pohon yang harus merelakan daun yang kering untuk gugur demi munculnya daun yang baru, hendaknya demikian kita juga harus merelakan hal yang buruk terjadi, untuk menuju kehidupan yang lebih baik.

Akhir kata,
"Setiap kejayaan manusia, kegembiraan apapun di alam surga, bahkan kesempurnaan Nibbana, semua itu diperoleh melalui buah kebajikan"
(Nidhikhanda Sutta).

Wednesday, January 31, 2018

Bejana kehidupan

Jika HATI di tutup oleh KEDENGKIAN, maka kita akan melihat dunia & semua orang adalah pesaing yg akan menjatuhkan kita.

Jika HATI di tutup oleh KEBENCIAN, maka kita akan melihat dunia & semua orang adalah musuh.

Jika HATI di tutupi AMBISI SELANGIT, maka kita akan melihat dunia & semua orang sebagai target empuk untuk di jadikan bulanan.

Jika HATI di tutupi KESERAKAHAN, maka kemana pun kita pergi kita akan merasa miskin melarat & tidak puas diri.

Jika HATI di tutupi KEGELISAHAN, maka ke mana pun kita pergi, kita hanya menemukan keresahan & ketidaktenangan.

Jika HATI di tutupi KEANGKUHAN, maka kita akan melihat semua orang bodoh & tolol.

Jika KEBODOHAN menutupi HATI, hati akan menutupi mata dan mata tak lagi melihat kebenaran.

Jika KEBENCIAN menutupi HATI, kebencian akan menutupi mata dan mata tak lagi melihat kedamaian.

Hidup ini kadang terlihat seperti sebuah PERMAINAN, sering sepertinya kita di Permainkan dengan ketidak'adilan di dalam nya,
Namun kita akan menjadi KALAH bila kita meresponi nya dengan KEMARAHAN ataupun MENYALAHKAN KEADAAN !!!

Maka !!!
Tetaplah TEGUH,
di saat yg lain mulai RAPUH.
Tetaplah RENDAH HATI,
di Saat yg Lain semakin ANGKUH.
Tetaplah TERSENYUM,
di saat yg Lain memilih CEMBERUT.
Tetaplah SABAR,
di saat yg lain EMOSI.
Tetaplah SEMANGAT,
di saat yg lain PUTUS ASA.
Tetaplah MEMAAFKAN,
walaupun kadang MENYAKITKAN.

INGATLAH :
Sebilah PEDANG itu bukan DI BUAT dengan BELAIAN TANGAN yg LEMBUT, akan tetapi oleh TEMPAAN PALU & Ҏembakaran Di Atas Api.
Segumpal TANAH LIAT Harus DI BENTUK & DI BAKAR, untuk Bisa Menjadi BEJANA yang INDAH.
EMAS Harus DI BERSIHKAN dengan DI BAKAR, agar Menjadi EMAS YANG MURNI.
Hanya HATI YANG TEGUH lah yg akan MEMILIKI HARAPAN yg INDAH untuk Masa yg akan datang ☺

Friday, January 5, 2018

"MENGENAL LEBIH DEKAT SOSOK AVALOKITESVARA BODHISATTVA"


"MENGENAL LEBIH DEKAT SOSOK AVALOKITESVARA BODHISATTVA"

Avalokitesvara (Sanskerta: अवलोकितेश्वर , Bengali: অবলোকিতেশ্বর, arti. "Tuan yang melihat ke bawah", bahasa China: 觀世音) adalah Bodhisattva yang merupakan perwujudan sifat welas asih dari semua Buddha. Ia adalah Bodhisattva yang paling dimuliakan dalam tradisi Buddha Mahayana. Di China dan ranah yang dipengaruhi budaya China, Avalokitesvara seringkali digambarkan sebagai seorang Dewi yang dikenal sebagai Dewi Kwan Im. (Akan tetapi, dalam mitologi Tao, asal mula Kwan Im memiliki kisah yang berbeda dan tidak ada sangkut pautnya dengan Avalokitesvara.

Di India, Avalokitesvara juga dimuliakan dengan sebutan Padmapāni ("Pemegang bunga teratai"), Lokesvara ("Tuan di Dunia") atau Tara. Dalam Bahasa Tibet, Avalokitesvara dikenal sebagai Chenrezig, སྤྱན་རས་གཟིགས་ (Wylie: spyan ras gzigs), dan dipercaya sebagai reinkarnasi Dalai Lama, Karmapa dan para Lhama terkemuka lainnya. Di Mongolia, ia dikenal sebagai Megjid Janraisig, Xongsim Bodisadv-a, atau Nidüber Üjegči.

Dalam bahasa Jepang, Kwan Im disebut Kannon' (観音) atau secara resmi Kanzeon (観世音). Dalam bahasa Korea disebut Gwan-eum atau Gwanse-eum, dan dalam bahasa Vietnam Quán Âm atau Quan Thế Âm Bồ Tát.

Avalokitesvara sendiri asalnya digambarkan berwujud laki-laki di India, begitu pula pada masa menjelang dan selama Dinasti Tang (tahun 618-907). Namun pada awal Dinasti Song (960-1279), berkisar pada abad ke 11, beberapa dari pengikut melihatnya sebagai sosok wanita yang kemudian digambarkan dalam para seniman. Perwujudan Kwan Im sebagai sosok wanita lebih jelas pada masa Dinasti Yuan (1206-1368). Sejak masa Dinasti Ming, atau berkisar pada abad ke 15, Kwan Im secara menyeluruh dikenal sebagai wanita.

Kwan Im pertama diperkenalkan ke China pada abad pertama SM, bersamaan dengan masuknya agama Buddha. Pada abad ke-7, Kwan Im mulai dikenal di Korea dan Jepang karena pengaruh Dinasti Tang. Pada masa yang sama, Tibet juga mulai mengenal Kwan Im dan menyebutnya dengan nama Chenrezig. Dalai Lama sering dianggap sebagai emanasi dari Avalokitesvara di dunia.

Jauh sebelum masuknya agama Buddha menjelang akhir Dinasti Han, Kwan Im Pho Sat telah dikenal di Tiongkok purba dengan sebutan Pek Ie Tai Su atau Pek Ie Nio Nio dalam bahasa hokkien yaitu Dewi Berbaju Putih Yang Welas Asih ("Dewi Welas Asih"). Di kemudian hari, Dewi Kwan Im identik dengan perwujudan dari Buddha Avalokitesvara. Pengertian Avalokitesvara Bodhisatva dalam bahasa Sanskerta adalah:

"Avalokita" (Kwan / Guan / Kwan Si / Guan Shi) yang bermakna Melihat ke Bawah atau Mendengarkan ke Bawah (“Bawah” disini bermakna ke dunia, yang merupakan suatu alam (Sanskerta:lokita/loka).
Kata "Isvara" (Im / Yin), berarti suara (suara jeritan mahluk atas penderitaan yang mereka alami).

Kwan Im sebagai seorang Bodhisatva yang melambangkan kewelas-asihan dan penyayang. Di negara Jepang, Kwan Im Pho Sat terkenal dengan nama Dewi Kanon. Dalam perwujudannya sebagai pria, Kwan Im disebut Kwan Sie Im Pho Sat. Dalam Sutra Saddharma Pundarika Sutra (Miau Fa Lien Hua Cing) disebutkan ada 33 (tiga puluh tiga) penjelmaan Kwan Im Pho Sat. Sedangkan dalam Maha Karuna Dharani (Tay Pi Ciu / Ta Pei Cou / Ta Pei Shen Cou) ada 84 (delapan puluh empat) perwujudan Kwan Im Pho Sat sebagai simbol dari Bodhisattva yang mempunyai kekuasaan besar.

Altar utama di Kuil Pho Jee Sie (Phu Tho San) di persembahkan kepada Kwan Im Pho Sat dengan perwujudan emanasi sebagai “Buddha vairocana”, dan di sisi kiri atau kanan berjajar 16 (enam belas) perwujudan lainnya. Perwujudan Kwan Im di altar utama Kim Tek Ie/Jing De Yuan, salah satu Klenteng tertua di jakarta Indonesia adalah King Cee Kwan Im (Kwan Im Membawa Sutra Memberi Pelajaran Buddha Dharma Kepada Umat Manusia). Disamping itu, terdapat pula wujud Kwan Im Pho Sat dalam Chien Chiu Kwan Im / Jeng Jiu Kwan Im / Qian Shou Guan Yin. (Kwan Im Seribu Lengan / Tangan) sebagai perwujudan Kwan Im yang selalu bersedia mengabulkan permohonan perlindungan yang tulus dari umatnya.

Ketika agama Buddha memasuki Tiongkok (Masa Dinasti Han), pada mulanya Avalokitesvara Bodhisattva bersosok pria. Seiring dengan berjalannya waktu, dan pengaruh ajaran Taoisme serta Kong Hu Cu, menjelang era Dinasti Tang, profil Avalokitesvara Bodhisattva berubah dan ditampilkan dalam sosok wanita.

Dari pengaruh ajaran Tao, probabilita perubahan ini terjadi karena jauh sebelum mereka mengenal Avalokitesvara Bodhisattva, kaum Taois telah memuja Dewi Tao yang disebut “Niang-Niang” (Probabilitas adalah Dewi Wang Mu Niang-Niang). Sehubungan dengan adanya legenda Puteri Miao Shan yang sangat terkenal, mereka memunculkan tokoh wanita yang disebut “Guan Yin Niang Niang”, sebagai penganti Avalokitesvara Bodhisattva pria.

Lambat laun tokoh Avalokitesvara Bodhisattva pria dilupakan orang dan tokoh Guan Yin Niang-Niang menggantikan posisinya dengan sebutan Guan Yin Phu Sa. Dari pengaruh ajaran Kong Hu Cu, mereka menilai kurang layak apabila kaum wanita memohon anak pada seorang Dewa. Bagi para penganutnya, hal itu dianggap sesuai dengan keinginan Kwan Im sendiri untuk mewujudkan dirinya sebagai seorang wanita, agar lebih leluasa untuk menolong kaum wanita yang membutuhkan pertolongan.

Dari sini jelas bahwa tokoh Avalokitesvara Bodhisattva berasal dari India dan tokoh Guan Yin Phu Sa berasal dari Tiongkok. Avalokitesvara Bodhisattva memiliki tempat suci di gunung Potalaka, sedangkan Kwan Im Pho Sat memiliki tempat suci di gunung Phu Tho Shan di kepulauan Zhou Shan, China. Kesimpulan atas hal ini adalah tokoh Avalokitesvara Bodhisatva merupakan stimulus awal munculnya Kwan Im Pho Sat.