Pemahaman Hukum Kamma
(By Benny Pangadian)
Ubho puññañca pâpañca yam macco kurete idha
Tañhi tassa sakam hoti âdâya gacchati
Tañcassa anugaham hoti châyâva anupâyinî
Perbuatan apapun yang telah dilakukan oleh seseorang dalam hidup sekarang ini, baik atau buruk, adalah menjadi miliknya sendiri. Ia harus membawanya kemana saja ia pergi, seperti bayangan yang selalu mengikuti bendanya. (Sagâthavagga, Samyutta Nikâya)
Kamma (Pâli) artinya "perbuatan".
Agama Buddha memandang hukum kamma sebagai hukum semesta tentang sebab akibat dan sebagai hukum moral.
Dalam aspeknya sebagai hukum semesta tentang sebab akibat, hukum ini menerangkan bahwa segala sesuatu yang timbul baik itu berupa jasad organik maupun non organik, pasti mempunyai sebab; atau dengan kata lain yakni tiada sesuatu yang timbul tanpa ada sebab sebelumnya.
Istilah "kamma" berarti perbuatan / tindakan, suatu perbuatan dilakukan selalu diawali oleh kehendak (cetana).
Jadi apabila ada unsur kehendak (cetana) maka hukum kamma akan berproses.
Kehendak (cetana) ini dapat melalui pikiran, ucapan dan tindakan jasmani.
Hasil dari perbuatan yang telah dilakukan selalu berada dalam dua sisi, yaitu sisi baik (phala) atau sisi buruk (vipaka).
Apabila kita dapat menolong seseorang sehingga akan menghasilkan sebuah persahabatan baru maka perbuatan ini disebut kamma baik (phala) tetapi bila sebalikanya karena kita sering berdusta sehingga tak ada seorangpun yang mau bergaul maka ini disebut dengan kamma buruk (vipaka).
<Kamma dan Nasib>
Secara sekilas pendapat umum mengatakan bahwa Kamma = Nasib, tetapi apakah benar demikian?, sudah tentu tidak.
Perbedaan antara kamma dan Nasib terletak di sifatnya yakni bahwa sifat dari kamma dapat diubah sedangkan sifat dari nasib adalah mutlak.
Seseorang yang lahir dalam keluarga miskin (nasib), namun oleh karena dia seorang pekerja yang ulet serta jujur maka dia mampu merubah kondisi ekonomi dari miskin menjadi sejahtera (kamma).
Agama Buddha tidak menerima doktrin nasib karena doktrin nasib akan membuat kita selalu pasrah sehingga keinginan untuk merubah menuju yang lebih baik jadi berat untuk dilakukan karena bila ada kejadian yang menimpa kita, maka kita akan berucap "Ini memang sudah takdir/nasibku", dan akhirnya timbul rasa putus asa.
<Apakah semangka berdaun sirih>
Pada suatu hari Donald berpergian dengan sepeda motor, ditengah perjalanannya dia melihat seorang gadis sedang tergeletak dipinggiran jalan didekat sebuah sepeda yang roda bannya bengkok . Melihat keadaan ini maka Donald menghentikan sepeda motornya lalu turun dan menuju kearah si gadis itu. Suasana disitu sepi, melihat situasi demikian Donald berusaha untuk menolongnya, menurut perkiraan Donal gadis ini mungkin korban tabrak lari.
Ketika ia sedang berusaha menolong gadis itu, tiba-tiba datang segerombolan orang menghampiri Donald, dan diantaranya ada yang mengatakan : " " Ini dia yang menabrak Diana, Ayo sikat !".
Tak disangka-sangka segerombolan orang tadi ramai-ramai memukuli si Donald sampai babak belur tapi untung dia tidak tewas .
Bila kita melihat peristiwa ini maka keyakinan kita terhadap Hukum Kamma akan sirna, karena si Donald yang telah melakukan perbuatan baik untuk menolong Diana malah menuai bogem, karena semestinya bila ketika melakukan sebab yang baik pasti akan menuai akibat yang baik pula; tetapi dalam hal ini bukan akibat yang baik didapat melainkan akibat yang buruk.
Secara sekilas pendapat itu memang tidak salah, namun kita juga jangan lupa dengan hukum alam, bahwa "Biji semangka bila ditanam akan berbuah semangka dan tidak mungkin pohon semangka berdaun sirih !".
Berdasarkan hukum alam ini maka akibat perbuatan buruk yang pernah dilakukan oleh Donald berbuah setelah dia melakukan suatu perbuatan baik.
Jadi disini bukan karena sebab baik maka menerima akibat buruk, tetapi karma buruk yang lampau berbuah di saat itu, dan bagaimana dengan perbuatan baik yang telah dilakukannya menolong Diana?, sudah tentu perbuatan baik itu kelak berbuah dengan hasil yang baik juga.
Saat orang2 itu sedang memukuli si Donald ada seseorang yang bilang bahwa: "Hai....bukan pemuda ini yang telah menabrak Diana !, orang ini hanya bermaksud untuk menolong Diana, saya yang melihat kejadian itu dan telah berusaha mengejar pelakunya."
Akhirnya pengeroyok itu meminta maaf atas kesalahan mereka terhadap Donald.
Seminggu setelah peristiwa itu Donald dan Diana jadi bersahabat, dan tiga bulan kemudian mereka pergi ke penghulu untuk menikah.
Kejadian ini identik dengan seorang petani yang memiliki sawah serta kebun.
Hari ini si petani menanam bibit padi disawah yang telah dia bajak sejak tiga hari yang lalu. Saat sore hari petani itu pulang, dia lewat dikebun pisangnya dan kebetulan pada hari itu juga buah pisangnya telah siap untuk dipetik. Maka dengan sangat gembiranya petani itu memetik buah pisang tsb lalu membawanya kerumah untuk dibuat kolak pisang.
Sedangkan bibit padi yang baru tadi ditanam si petani akan dituai setelah bibit padi itu berumur tiga bulan saat batang padinya telah berwarna kuning keemasan, lain halnya dengan buah pisang yang dia bawa itu sebab dia telah menanam pohon pisang tsb jauh hari sebelum dia tadi menamam bibit padi.
Ini mungkin rasanya lebih logis dan masuk akal karena bibit padi yang baru ditanamnya bukan saat ini berbuah pisang tetapi kelak akan berbuah padi.
Jadi pendapat yang mengatakan bahwa sudah capai berbuat baik tetapi malah akibat buruk yang diterima, itu tidak benar.
Yang benar adalah oleh karena membuat suatu sebab maka akan menghasilkan sebuah akibat, atau dengan kata lain bila melakukan suatu sebab yang baik maka akan menerima akibat yang baik pula.
Ini adalah sifat dari hukum Kamma, yakni : adil, tidak berpihak, tidak membenci, tidak memandang status seseorang, dan tidak pernah salah dalam memberikan ganjaran maupun pahala karena semua itu semata-mata hanyalah sebuah Hukum.
Untuk itu kita harus extra hati-hati dalam segala perbuatan; meski itu dilakukan melalui pikiran, ucapan dan perbuatan.
Karena pada akhirnya kita sendirilah yang menciptakan hukuman maupun ganjaran atas diri kita sendiri.
Atau dengan kata lain; kita mampu membuat dunia ini menjadi damai laksana diSurga atau jadi penuh derita bagaikan berada diNeraka.....
Diambil dan di-edit dari :
m.kaskus.co.merged-semua-tentang-buddhis--theravada-mahayana-and-vajrayana/